Gunung Everest merupakan gunung tertinggi di dunia yang letaknya berada di perbatasan antara Nepal dan Daerah Otonomi Tibet di China. Ketinggian gunung ini sampai 29.032 kaki atau 8.849 meter. Mengingat gunung ini merupakan gunung tertinggi, banyak orang merasa tertantang untuk menaklukkannya.
Di Indonesia, sudah ada 5 pendaki yang berhasil mencapai
puncak Everest. Kendati demikian, sejarah juga mencatat pernah ada pendaki yang
tewas.
Sebagai gunung tertinggi di dunia, pesona yang dimiliki
Gunung Everest sering menarik perhatian banyak orang. Di balik pesonanya yang
indah itu, terdapat beberapa fakta menarik Gunung Everest yang berada di Nepal. Apa saja ya kira-kira?
Simak ulasan berikut ini sampai habis ya!
Disebut sebagai Sagarmatha atau Chomolungma
Gunung ini ditemukan di Pegunungan Himalaya dan merupakan
gunung dengan puncak tertinggi. Gunung Everest diberi nama oleh orang Tibet
sebagai Chomolungma yang berarti “ibu dari bumi.” Sedangkan di Nepal, gunung
ini disebut Sagarmatha, yang berarti “Dewa Langit".
Umur Gunung Everest
Mengenai umur gunung tertinggi di dunia ini sebenarnya tidak
ada yang tahu pasti, namun berdasarkan penelitian beberapa ahli, diperkirakan
umur Everest sekitar 60 juta tahun. Adapun pembentukan gunung ini ketika
terjadi tumbukan lempeng Eurasia dan Lempeng India.
Pada 1924, Noel Odell menjadi orang pertama yang menemukan
fosil laut di Gunung Everest. Hal ini kemudian meyakinkan fakta bahwa gunung
tersebut sebetulnya berada di bawah laut sebelum tumpukan lempeng Eurasia dan
India.
Batu pasir dan batu gamping di puncak diperkirakan pula
sebagai batuan sedimen bawah laut yang umurnya sudah mencapai 450 juta tahun.
Namun para ahli geologi mempertimbangkan bahwa gunung ini sudah berusia 60 juta
tahun saat Himalaya terbentuk.
Oksigen Tipis
Di ketinggiannya, Gunung Everest memiliki oksigen yang
tipis. Para ilmuwan telah menentukan bahwa tubuh manusia tidak mampu bertahan
melewati batas saat sudah mencapai ketinggian di atas 19.000 kaki.
Saat pendaki bergerak lebih tinggi, asupan oksigen mereka
berkurang. Kemungkinan terkena radang dingin (frostbite) pun meningkat. Guna
meminimalisir hal tersebut, sebagian besar pendaki memakai tabung oksigen meski
berat untuk dibawa. Jika sudah sampai puncak, wisatawan diharap tidak membuang
sampah tabung oksigen sembarangan.
Punya 17 rute pendakian berbeda
Untuk mendaki Gunung Everest, wisatawan bisa memilih memilih
salah satu dari 17 rute yang ada. Namun, biasanya para pendaki hanya
menggunakan salah satu dari dua rute saja. Jika mendaki dari Nepal, terdapat
rute Southeast Ridge yang diciptakan oleh Tenzing Norgay dan Edmund Hilary pada
1953. Sementara dari Tibet, calon pendaki bisa melewati rute North Ridge.
Pemandangan Mayat di Gunung Everest
Jika berkeinginan mendaki Gunung di Everest, itu sama saja
mempertaruhkan antara hidup dan mati. Pasalnya medan untuk menaklukkannya
sangat sulit, ditambah lagi iklim yang sangat ekstrem.
Gunung Everest telah mencatat kematian sejumlah pendaki yang
tewas di tengah misi mereka dalam mencapai puncak gunung. Untuk membawa mayat
turun dari Gunung Everest tentu memerlukan usaha fisik yang lebih banyak. Maka dari
itu, banyak wisaawan yang sering melihat atau menjumpai kerangka mayat di
gunung ini.
Itulah fakta mengenai gunung tertinggi di dunia yang harus kamu ketahui. Setelah membaca artikel di atas, berniat mendaki gunung sambil bermain stik evil? Komen di bawah ya!
0 Komentar